Indonesia kaya akan tumbuhan rempah. Salah satu yang terbaik adalah Jahe. Dalam ilmu biologi, jahe dikenal dengan nama Latin Zingiber officinale.
Sistem taksonomi menempatkannya dalam kelompok suku temu-temuan,
monokotil dengan batang semu. Akar jahe berbentu rimpang (seperti umbi)
yang dikenal juga dengan istilah Rhizoma. Jahe masih berkerabat erat
dengan kunyit, temulawak, lengkuas, temu hitam dan masih banyak lagi
lainnya. Pada dasarnya, jahe masih dibagi lagi ke dalam beberapa varian.
Pembagian ini didasarkan pada bentuk rimpang dan juga warnanya. Meski
dibagi, kandungan senyawa aktifnya kurang lebih sama. Adapun varian jahe
antara lain jahe gajah atau badak, jahe emprit dan juga jahe merah. Di
antara ketiga jenis jahe ini, jahe emprit boleh jadi yang paling unik.
Ciri-Ciri Jahe Emprit
Jahe emprit
atau Zingiber Majus Rumph, dikenal juga dengan nama jahe Sunti. Ciri
utama jahe emprit terletak pada bentuk rimpangnya yang kecil, rata
cenderung pipih dan tidak mengembung. Jahe jenis ini bisa ditemukan
dalam warna putih, kuning dan dalam kondisi tertentu berwarna merah.
Serat jahe emprit bertekstur lembut dengan aroma yang tidak tajam.
Tetapi jahe emprit dilengkapai rasa yang jauh lebih pedas ketimbang jahe
gajah atau badak. Kandungan gingerol, zingeron, dan shogaol yang
dimiliki jahe emprit memang lebih tinggi ketimbang jahe gajah. Hal ini
yang menyebabkan rasa pedasnya lebih dominan.
Secara umum, tanaman jahe emprit sama saja dengan jenis jahe lainnya. Sistem budidayanya juga sama, dikembangkan melalui metode vegetatif yakni stek pada tunas baru yang tumbuh di bagian rimpangnya.
Secara umum, tanaman jahe emprit sama saja dengan jenis jahe lainnya. Sistem budidayanya juga sama, dikembangkan melalui metode vegetatif yakni stek pada tunas baru yang tumbuh di bagian rimpangnya.
Pemanfaatan Jahe Emprit
Berdasarkan pada sifatnya, jahe emprit
sering dijadikan bahan obat herbal dan bumbu makanan. Rasa pedasnya
memang memberi sensasi hangat yang jauh lebih baik. Sayangnya, aromanya
yang tidak sekuat jahe gajah membuat jahe emprit jarang digunakan untuk
produk seperti permen jahe, jelly jahe, sirup jahe dan lain-lain. Jahe
emprit (bersama jahe merah) paling populer digunakan sebagai bahan untuk
membuat poroduk ekstrak oleoresin dan juga minyak atsiri. Produk ini
dengan mudah bisa didapatkan di toko herbal dengan harga yang
terjangkau. Jika Anda tidak takut repot, cobalah untuk meracik teh jahe
dari dapur Anda sendiri. Air rebusan jahe emprit juga dikenal ampuh
untuk menghangatkan badan serta mengoptimalkan kesehatan. Selamat
mencoba!