Jahe
merupakan salah satu komponen tanaman herbal yang populer digunakan di
Indonesia. Tanaman yang dikelompokkan ke dalam suku temu-temuan atau
Zingiberaceae ini disinyalir berasal dari India dan kemudian menyebar ke
berbagai negara seperti RRC, Jepang, Negara-negara Eropa dan juga Asia
Tenggara termasuk Indonesia. Jahe tumbuh subur di daerah tropis.
Berdasakan data statistik, penghasil jahe terbesar di dunia masih
dipegang Brazil juga Equador. Permintaan pasar akan ketersediaan jahe
cukup tinggi. Hal ini disebabkan manfaatnya yang nyata terhadap kesehatan tubuh. Khasiat ini tidak lepas dari kandungan jahe yang
kompleks. Berbagai senyawa aktif yang baik bagi tubuh memang ditemukan
pada tumbuhan berbunga indah ini. Terutama di bagian rimpangnya.
Senyawa Penyusun Yang Kompleks
Pada
prinsipnya, jahe tersusun atas ratusan senyawa kimia aktif. Masing-masing senyawa tersebut diketahui memiliki khasiat tertentu bagi
tubuh. Senyawa Phenol misalnya, terbukti memiliki efek anti-radang dan
diketahui ampuh mengusir penyakit sendi juga ketegangan yang
dialami otot. Selain phenol, rimpang jahe juga mengandung zingilberene
dan shogol. Senyawa ini dikenal baik sebagai anti-oksidan dan juga efektif melawan penyakit kanker pun jantung. Senyawa penting
lainnya yang dijumpai pada rimpang jahe adalah minyak atsiri. Minyak ini
bermanfaat untuk mereduksi nyeri, sebagai anti-imflamasi dan juga
pembasmi bakteri yang baik. Selain bermanfaat untuk kesehatan, minyak
atsiri ini juga diketahui menyumbang aroma yang khas pada jahe.
Sementara itu, sensasi pedas jahe berasal dari zingiberen dan
zingiberol yang juga dijumpai dalam minyak atsiri tadi.
Selain kandungan jahe yang telah disebutkan di atas, masih ada banyak komponen zat lain yang ditemukan dalam jahe. Zat aktif tersebut antara lain mineral sineol, fellandren, minyak damar, kamfer, zingiberin, borneol, zingiberol, gigerol paling banyak terkandung pada jahe merah), asam aminos, zingeron, vitamin A, B1, C, lipidas, protein, niacin dan masih banyak lagi lainnya.
Tidak Mengandung Senyawa Berbahaya
Meski tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bagi mereka yang memiliki riwayat medis Maag, namun berdasarkan penelitian klinis, kandungan jahe
sama sekali tidak mencakup zat yang berbahaya. Hanya
saja, sifatnya yang panas disinyalir bisa memperparah sensasi panas
terutama pada bagian lambung mereka yang menderita penyakit
maag kronis. Selebihnya, jahe aman untuk dikonsumsi asalkan diolah
dengan baik dan dalam takaran yang proporsional. Selamat mencoba.